DesaWisata.WahanaNews.co | Kampung dan desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terbukti bisa bertahan dan melewati ganasnya dampak pandemi Covid-19 yang sudah menerjang Indonesia kurun dua tahun terakhir.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai faktor utama yang membuat desa dan kampung wisata bertahan selama pandemi itu salah satunya karena kepercayaan wisatawan yang terjaga.
Baca Juga:
Dindukcapil Kota Yogyakarta Buka Layanan KTP Pada Hari Pencoblosan Pilkada 2024
"Sangat penting meraih kepercayaan wisatawan itu selama pandemi Covid-19," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Frans Teguh dalam dialog daring yang melibatkan 10 pengelola desa dan kampung wisata di Kota Yogyakarta.
Kepercayaan wisatawan kepada desa dan kampung wisata di Yogya saat pandemi terjaga antara lain melalui gerakan-gerakan Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) dan pelayanan prima.
"Gerakan-gerakan itu menjadi fondasi dasar agar destinasi bisa survive tidak hanya di masa pandemi melainkan juga ke depannya,” kata Frans.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Gelar Aksi Donor Darah Peringati HKN ke-60
Soal pelayanan prima desa wisata, Frans mengatakan desa wisata di Yogya secara umum menyadari pentingnya aspek hospitality sehingga pengunjung betah selama berada di desa wisata.
"Standar pelayanan yang optimal itu yang menjadi kunci meningkatkan daya saing bagi produk produk desa wisata," ujarnya.
Frans menegaskan untuk bertahan di masa pandemi tak cukup hanya itu. Modal yang dimiliki Yogyakarta adalah desa wisata mampu mempertahankan karakteristik, keunikan, dan nilai-nilai lokal yang dimiliki.