DesaWisata.WahanaNews.co | Tren pariwisata yang saat ini sedang gencar dikembangkan adalah community based tourism atau wisata berbasis masyarakat.
Pariwisata berbasis masyarakat memusatkan peran masyarakat lokal dalam pengelolaan. Suansri (2003) menegaskan bahwa pariwisata berbasis masyarakat merupakan sarana pengembangan masyarakat dan lingkungan.
Baca Juga:
Tingkatkan Kualitas SDM, Pemkab Fakfak Jalin Kerjasama dengan Sekolah Daarut Tauhiid Indonesia
Oleh karena itu, pariwisata berbasis masyarakat harus mengadopsi pembangunan sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, dan politik.
Pariwisata berbasis masyarakat mudah dikenali di sekitar kita dalam bentuk desa wisata. Idealnya, kehadiran desa wisata yang didirikan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat desa selaku aktor utama. Dampak positif yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat utamanya adalah memberikan lapangan pekerjaan serta memberikan pemasukan tambahan.
Damanik (2013) menyatakan bahwa kegiatan pariwisata perdesaan mampu mengalihkan atau mendistribusi peluang ekonomi dari daerah perkotaan ke perdesaan.
Baca Juga:
Bimtek Tata Kelola Destinasi Wisata di Raja Ampat, Deputi Kementrian Parekraf RI: Penerapan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Indonesia mulai gencar dalam pembangunan desa wisata sejak pengesahan peraturan tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) desa wisata yang disetujui oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada 2009-2014.
Saat ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bali merupakan provinsi yang paling masif dalam pengembangan desa wisata. Dinas Pariwisata DIY mencatat pada 2020 terdapat 135 desa wisata. Sementara itu, Bali pada 2019 memiliki 155 desa wisata.
Gencarnya pembangunan desa wisata di wilayah-wilayah tersebut didukung oleh segi alam, budaya, dan kondisi lingkungan yang mumpuni. Bahkan, beberapa desa wisata di Yogyakarta dan Bali menjadi langganan perwakilan lomba tingkat internasional, seperti Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta yang baru-baru ini terpilih mengikuti gelaran Desa Wisata Terbaik atau Best Tourism Village.