Namun, untuk menjaga identitas asli dari salak itu sendiri, produk tidak dijual di tempat tersebut. Melainkan, jika para wisatawan ingin menikmati olahan salak, mereka dipersilahkan untuk datang ke Desa Sibetan, berwisata menikmati alam sambil mencari berbagai olahan salak yang ada di Desa Sibetan, khususnya di Agro Wisata Desa Sibetan.
Jims, salah seorang wisatawan asing yang berasal dari Australia, ditemui di tempat tersebut sempat mencicipi kopi salak dan kurma salak.
Baca Juga:
Boborola Farm: Destinasi Agrowisata Terbaru di Kabupaten Samosir
“The taste is good and sweet, i like it (rasanya enak dan manis, saya menyukainya),” katanya ketika diwawancara.
Sementara I Nyoman Mastra, pengelola Agro Wisata Salak Sibetan, berharap pihaknya kian dapat mengembangkan olahan salak menjadi semakin baik dan semakin maju.
“Kami ada cita-cita begitu, untuk mencari inovasi produk yang baru dan mengembangkan lagi yang sudah ada, tapi masih terkendala modal, karena biaya penelitian lab sangat mahal. Ini yang menjadi hambatan,” ucapnya, menyampaikan.[gab]