Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut sektor pariwisata Indonesia bertumbuh sekitar 5,3 persen pada triwulan kedua 2022. Meski begitu, ancaman resesi ekonomi global patut diwaspadai.
"Risiko resesi Indonesia oleh Bloomberg, disurvei hanya (terdampak) tiga persen dibandingkan negara-negara lain. Jadi, Alhamdulillah, hal itu bisa dihindari dengan kolaborasi berbagai pihak, dengan menjaga daya beli sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga, dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 17 Oktober 2022.
Baca Juga:
9 Gagasan Pemuda untuk Majukan Sumatera Utara: Buku "Pemuda Bersama Bobby Nasution"
Kolaborasi ini dilakukan melalui pelonggaran mobilitas masyarakat, mengedepankan produk-produk lokal untuk menekan impor, dan program Bangga Buatan Indonesia. Ada juga pemberian pendampingan melalui program insentif, bantuan promosi, fasilitas, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal, subsidi, dan pemerataan bantuan modal bagi para pelaku usaha, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
"Bantuan modal itu untuk fasilitasi pelaku usaha dalam pengembangan pasar, terutama dalam mengikuti pameran dan expo, fasilitasi pendaftaran dan perizinan, terutama percepatan perolehan HKI (hak kekayaan intelektual)," lanjut Sandiaga. Upaya tersebut diharapkan dapat terus mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, serta menguatkan ekosistem dalam negeri guna menekan angka resesi ekonomi.
Kemenparekraf juga mengaku berusaha untuk menekan harga-harga tiket penerbangan dan harga cabai. Harga cabai dalam hal ini dianggap penting lantaran masuk dalam sektor ekonomi kreatif, khususnya kategori kuliner.[gab]
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024