Yang semakin membuat masjid ini unik adalah terdapat pancuran air panas langsung dari Gunung Merapi. Air tersebut dapat digunakan untuk umat Muslim menyucikan diri. Pancuran ini dianggap sebagai sebuah keberkahan bagi masyarakat Nagari Pariangan.
Nagari Pariangan juga menjadi desa pertanian pertama di Minang, kesuburan tanahnya tidak perlu diragukan lagi. Pertanian menjadi sumber pangan masyarakat Nagari Pariangan. Karena begitu menghormati para leluhur dan menjunjung tinggi peninggalan sejarah, sepetak sawah di sana dijadikan situs peninggalan.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Sawah Gadang Satampang Baniah yang merupakan sawah pertama yang dibuka oleh Datuk Tantajo Garhano (leluhur masyarakat Minang) telah dijadikan cagar budaya oleh masyarakat setempat. Hal tersebut sebagai bukti bahwa masyarakat Nagari Pariangan begitu menghormati situs-situs bersejarah warisan dari para leluhur. Sawah pertama tersebut berada di ujung jalan utama desa.
Ada lagi yang menarik di Nagari Pariangan, yakni makam Datuk Tantajo Garhano yang juga merupakan situs sejarah di wilayah desa. Uniknya, tidak seperti makam lain, makam tokoh adat ini selalu berubah panjang dan lebarnya setiap diukur. Apiknya masyarakat dalam menjaga tempat peristirahatan terakhir tokoh adat tersebut, membuat area makam lebih pantas disebut taman.
Bagaimana tidak, makam yang terbuat dari bebatuan, kini ditumbuhi pohon-pohon rindang di atasnya. Namun, karena makam tersebut adalah wilayah sakral, jadi pengunjung hanya dapat melihat dari luar pagar.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Nagari Pariangan atau Nagari Tuo Pariangan merupakan desa paling tua yang menjadi cikal bakal rakyat Minangkabau. Kata masyarakat sekitar, leluhur Minang pada dahulu kala berasal dari Gunung Marapi.
Dahulu, puncak Gunung Marapi masihlah berupa sebuah daratan, lalu daerah sekitarnya adalah perairan. Ketika air mulai surut, masyarakat membangun perkampungan di wilayah gunung.[zbr]