Kerang bujur bisa dimasak menjadi makanan Khas yang ada di Sangiran. Nama bukur juga menyimpan filosofi menjaga keakuran atau kerukunan warga.
“Bukur juga memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Sangiran yaitu budaya akur,” jelasnya.
Baca Juga:
Pecinta Mie ala Jepang, Coba Deh 5 Restoran Ramen Enak Ini di Majalengka
Menurut Aris, melestarikan makanan tradisional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari melestarikan budaya.
Menjaga eksistensi makanan tradisional serta menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing.
“Akan memberi dampak yang luas bagi masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan selain dengan mengkonsumsi makanan tradisional tersebut dapat juga menjadikannya sebagai oleh-oleh sehingga dapat lebih dikenal. karena bukur adalah produk musiman sebenarnya masyarakat juga sudah mulai mencoba budi daya bukur namun belum berhasil. Hasil olahan bukur biasanya juga disajikan dalam kegiatan kebudayaan masyarakat Krikilan, sebagai wujud syukur dan gotong royong,” ujarnya.[gab]