Purdianto menjelaskan sejak awal dikembangkan, kebun kelengkeng ini diproyeksikan menjadi agrowisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wijimulyo, khususnya Dusun Dukuh. Sehingga masyarakat bisa dapat pemasukan lain di samping penjualan hasil panen kelengkeng.
"Memang sejak awal kami konsep jadi agrowisata, nah kemudian berkembang dengan dihadirkannya Taman Tresno Jasa Marga. Fungsi taman ini nantinya jadi semacam rest area bagi wisatawan petik buah kelengkeng," ucapnya
Baca Juga:
Indonesia Akan Ekspor Listrik, ALPERKLINAS Imbau Pemerintah Jangan Sampai Kebutuhan Dalam Negeri Terganggu
Purdianto mengatakan Taman Tresno Jasa Marga masih akan terus dikembangkan. Ke depan pihaknya berencana memperluas taman dan menambah fasilitas penunjang wisata seperti Outbound hingga camping ground
"Kami ada rencana tahun ini memperluas taman, dan menambah fasilitas lain seperti outbond dan camping ground. Sehingga nanti lokasi ini tak hanya buat nongkrong atau penyewaan tempat weeding saja, tetapi juga lebih dari itu, menjadi kawasan agrowisata terpadu," ucapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dusun Dukuh, Sunardi mengatakan hadirnya Taman Tresno Jasa Marga yang merupakan pelengkap dari Agrowisata Kelengkeng berdampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Sebab, masyarakat bisa terlibat langsung dalam pengelolaan tempat ini, sehingga kecipratan untung.
Baca Juga:
Evakuasi Terhambat Material Labil, BPBD Jabar Akhiri Pencarian di Tambang Gunung Kuda
"Dari masyarakat memang sangat mendukung hadirnya agrowisata dan taman ini, karena banyak dari warga yang bisa terlibat mengelola tempat ini, mulai dari tukang parkir, juru masak dan yang terkait dengan pengelolaan wisata," ucapnya.
[kaf]