Kemudian sebanyak 77 desa masuk kriteria berkembang dan 346 desa lainnnya masih bersiap karena menjadi embrio pengembangan desa wisata.
"Kita hanya sebatas mengangkat potensi wisatanya, selebihnya akan mendapatkan arahan dari Disbudpar supaya bisa masuk ke dalam industrinya," jelasnya.
Baca Juga:
Persib Bandung Tuntaskan Musim Bersejarah, Hodak Siapkan Agenda Baru
Pihaknya memahami pilihan desa dengan menjadikan wisata sebagai andalan. Terlebih pada saat masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, katanya, fenomena leisure economy memang sudah diprediksi menjadi sektor yang bakal bangkit paling cepat.
"Untuk ekonomi kembali pulih dari keterpurukan yang diandalkan memang wisata, karena orang berani keluar uang mengingat ada kepuasaan, rehat dari kepenatan selama pandemi," katanya.
Baca Juga:
Dorong Mobilitas, Tiongkok Terbitkan Visa Khusus untuk Warga ASEAN dan Timor-Leste
[kaf]