WahanaNews.co | Banyak desa di Jawa Barat ingin mengangkat potensinya di sektor pariwisata. Namun mengingat proses yang cukup rumit, pengelola terutama kepala desa dan jajarannya hingga Bumdes harus benar-benar mempersiapkannya dengan matang.
Pasalnya, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sehingga potensi wisata yang dimiliki desa bisa benar-benar berkembang.
Baca Juga:
Golput di 7 Provinsi Besar Capai 37,63%: Apa yang Salah di Pilkada 2024?
"Sekarang semua desa ingin jadi desa wisata. Tapi itu kan ada persyaratannya, kita tentu supporting, tapi mereka harus punya atraksi, amenititas, dan aksesibilitas," tandas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa, Dicky Saromi pada giat Ngabejaan Desa di Bandung, Senin, 20 Desember 2021.
Menurut dia, tiga hal dasar itu merupakan pijakan bagi desa untuk mengubah wajahnya, guna bisa menarik minat masyarakat menikmati sajian yang disuguhkan.
Pasalnya, aktivitas wisata di antaranya menyangkut pengalaman dan sensasi
Baca Juga:
Wapres Gibran Minta Semua Kementerian dan Lembaga Sukseskan DBON
"Apa keunikannya. Tak hanya soal sarana dan prasarana saja seperti toilet, tapi informasi yang gamblang soal desanya, tempat menginapnya, transportasi untuk mengjangkaunya, apalagi di era sosmed, semuanya sudah harus diklir, saat diakses," katanya.
Dijelaskan, Jabar memiliki sekitar 5.021 desa. Dari jumlah tersebut, ratusan desa mulai bertransformasi menjadi desa wisata.
Baru sekitar 11 desa yang terkategori maju. Dalam apresiasi yang diselenggarakan Kemenpar, tiga desa di antaranya mendapat penghargaan desa terbaik.
Kemudian sebanyak 77 desa masuk kriteria berkembang dan 346 desa lainnnya masih bersiap karena menjadi embrio pengembangan desa wisata.
"Kita hanya sebatas mengangkat potensi wisatanya, selebihnya akan mendapatkan arahan dari Disbudpar supaya bisa masuk ke dalam industrinya," jelasnya.
Pihaknya memahami pilihan desa dengan menjadikan wisata sebagai andalan. Terlebih pada saat masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, katanya, fenomena leisure economy memang sudah diprediksi menjadi sektor yang bakal bangkit paling cepat.
"Untuk ekonomi kembali pulih dari keterpurukan yang diandalkan memang wisata, karena orang berani keluar uang mengingat ada kepuasaan, rehat dari kepenatan selama pandemi," katanya.
[kaf]