Krtnews.id | Sejumlah petani di Desa Ajuraja, Kecamatan Takkalalla, Kabupaten Wajo, mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Mereka menduga kuota pupuk bersubsidi untuk wilayahnya dialihkan ke daerah lain, lantas dijual dengan harga non-subsidi.
Baca Juga:
RI Butuh Tambahan 1 Juta Hektare Lahan Tebu Untuk BBM Bensin Campur Etanol 10%
Keluhan para petani itu pun disampaikan saat menghadiri reses Anggota DPRD Wajo dari Fraksi Gerindra, Sulfiah.
Menurutnya, kelangkaan stok pupuk bersubsidi itu ditengarai karena adanya permasalahan alokasi di tingkat kabupaten yang tidak sampai pada petani.
Sulfiah membenarkan suara dari petani di Desa Ajuraja menyebutkan ada dugaan kelangkaan pupuk bersubsidi dipicu ulah segelintir oknum distributor.
Baca Juga:
Konsisten Jadi Barometer Produksi Gula Nasional, Jatim Produksi Gula Kristal Putih 1 Juta Ton Per Tahun
Mereka berusaha mengalihkan jatah pupuk para petani ke wilayah lain untuk dijual dengan harga non subsidi
"Dari keterangan warga, hanya di Desa Ajuraja saja yang mengalami kelangkaan, sedangkan di desa lain baik-baik saja. Ini yang mengherankan," ungkap dia, Kamis (17/3/2022).
Guna mencari tahu tentang persoalan kelangkaan pupuk di Desa Ajuraja, Ketua Fraksi Gerindra itu segera melakukan koordinasi bersama Dinas Pertanian Kabupaten Wajo untuk mencari solusi