Krtnews.id | Sejumlah petani di Desa Ajuraja, Kecamatan Takkalalla, Kabupaten Wajo, mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.
Mereka menduga kuota pupuk bersubsidi untuk wilayahnya dialihkan ke daerah lain, lantas dijual dengan harga non-subsidi.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Keluhan para petani itu pun disampaikan saat menghadiri reses Anggota DPRD Wajo dari Fraksi Gerindra, Sulfiah.
Menurutnya, kelangkaan stok pupuk bersubsidi itu ditengarai karena adanya permasalahan alokasi di tingkat kabupaten yang tidak sampai pada petani.
Sulfiah membenarkan suara dari petani di Desa Ajuraja menyebutkan ada dugaan kelangkaan pupuk bersubsidi dipicu ulah segelintir oknum distributor.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Mereka berusaha mengalihkan jatah pupuk para petani ke wilayah lain untuk dijual dengan harga non subsidi
"Dari keterangan warga, hanya di Desa Ajuraja saja yang mengalami kelangkaan, sedangkan di desa lain baik-baik saja. Ini yang mengherankan," ungkap dia, Kamis (17/3/2022).
Guna mencari tahu tentang persoalan kelangkaan pupuk di Desa Ajuraja, Ketua Fraksi Gerindra itu segera melakukan koordinasi bersama Dinas Pertanian Kabupaten Wajo untuk mencari solusi
Ia meminta agar pengawasan pupuk subsidi dioptimalkan, sehingga dapat meminimalisir kecurangan-kecurangan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab
"Penyaluran pupuk ke petani harus diawasi secara ketat. Persoalan kelangkaan pupuk akan segera saya koordinasikan bersama Dinas Pertanian," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Muhammad Ashar, mengatakan kelangkaan pupuk di sejumlah daerah memang masih terjadi.
Hal itu disebabkan kuota jatah pupuk berkurang.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada Dinas Pertanian jika mengetahui ada tindakan-tindakan yang dilakukan oknum penyalur sehingga merugikan para petani.
"Langkah awal kami akan mencari tahu terlebih dahulu dugaan seperti yang disampaikan petani di Desa Ajuraja," tutupnya. [jat]