Aspek-aspek tersebut diharapkan mampu menciptakan efek supply dan demand dalam ekosistem BEV, sehingga transformasi dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.
"Dalam dua tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan investasi dan produksi KBLBB yang cukup signifikan, baik roda dua, roda empat atau lebih, beserta industri penunjang lainnya. Investasi dan produksi ini tentunya harus dibarengi dengan aspek peningkatan konsumsi BEV itu sendiri, sehingga cita-cita terwujudnya industri BEV yang tangguh di dalam negeri dapat segera terpenuhi," jelasnya.
Baca Juga:
Menteri Desa: Dukung Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat dengan Dana Desa
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menambahkan, armada Grab Electric merupakan salah satu upaya Grab dalam mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air serta mendukung upaya pemerintah untuk memiliki lebih dari dua juta kendaraan listrik pada 2030 nanti.
"Dengan hadirnya Grab Electric ini memberikan dampak positif kepada lingkungan dengan berkontribusi penurunan CO2 kurang lebih 5.000 ton dan membuka lapangan pekerjaan ckarena sistem dari Grab Electric ini menggunakan sistem sewa. Sehingga, mitra yang tidak memiliki kendaraan bisa tetap bergabung. Kami berharap inisiatif ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih mengenal kendaraan listrik serta turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau Indonesia," ujar Ridzki. [jat]