Kinerja ARCHI
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar ASD 75,1 juta di 2021. Jumlah ini menurun 39 persen dibandingkan tahun 2020, yang disebabkan karena adanya penurunan pada jumlah produksi emas sebesar 6 persen.
Baca Juga:
Kembali Cetak Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang Sejarah, PLN Catat Laba Bersih Capai Rp14,44 Triliun
Adapun laba sebelum bunga, pajak, Depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) lebih rendah 32 persen menjadi ASD 163,7 juta.
"Penurunan profitabilitas terutamanya disebabkan oleh rasio pengupasan tanah (stripping ratio) yang lebih tinggi dari penambangan bijih tahap awal di pit Araren tahap 5 dan pembukaan pit Alaskar yang baru," kata Direktur Utama Archi Indonesia Ken Crichton.
Aktivitas eksplorasi berfokus pada peningkatan tambahan potensi penemuan di sekitar pit-pit tambang yang beroperasi saat ini di wilayah Koridor Timur serta pengeboran mineral emas di wilayah Koridor Barat.
Baca Juga:
Laba Bersih Capai Rp14,44 Triliun, PLN Kembali Cetak Kinerja Keuangan Terbaik
“Secara keseluruhan, kami telah melakukan beberapa langkah positif selama tahun 2021, dimana kami berhasil membuka pit Alaskar yang baru, mengembangkan pit Araren tahap 5 serta meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan kami menjadi sebesar 4,0 juta ton per tahun," jelas dia.
Diakui jika pencapaian-pencapaian tersebut bukan tanpa tantangan, di mana selama sembilan bulan pertama harus mengalami stripping ratio yang lebih tinggi akibat dari meningkatnya waste yang ditambang selama transisi pit Araren tahap 3 ke tahap 5 serta pembukaan pit Alaskar yang baru.
Kemudian sedikit tertundanya utilisasi penuh dari alat scats crusher yang baru, serta penyesuaian peningkatan produksi oleh kontraktor penambangan yang baru seiring dengan tibanya tambahan mesin-mesin yang baru.