Rencana akuisisi tersebut menjadikan posisi BIPI sebagai pemegang saham pasif namun masih memiliki hak terhadap dividen di masa depan.
Arutmin Indonesia memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan luas 34.207 hektar dan menjadi produsen batubara dengan pangsa pasar di wilayah Asia.
Baca Juga:
Soal Eks Bupati Batubara Urus SKCK Meski Sudah DPO, Polres Buka Suara
Felix menilai, BIPI akan mencatatkan kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang. Ada tiga faktor yang mendorong kenaikan kinerja BIPI. Pertama, tentu akibat dari akuisisi saham PTT Mining Ltd Hongkong (PTTML).
Kedua, kenaikan produksi batubara dan ketiga harga batubara yang masih cukup tinggi. Namun, saat ini, Felix menilai saham BIPI masih tergolong premium secara valuasi, dimana price to book (PB) berada di level 1,7 kali atau 6,25% premium ke peers, dimana PB peers sebesar 1,6 kali. [jat]