Selain itu, dalam proses pemurnian, setidaknya diperlukan 2 - 3 ton bauksit untuk menghasilkan satu ton alumina.
Adapun pada 2019, produksi bijih bauksit di Indonesia sekitar 19 juta ton.
Baca Juga:
Menperin Raih Komitmen Investasi Rp 5,25 Triliun dari Chery untuk Tingkatkan Produksi di Indonesia
Sekitar 16,1 juta ton diekspor sedangkan bauksit untuk dalam negeri mencapai 2,9 juta ton.
Kemudian 2,9 juta ton bauksit diolah hingga memproduksi 1,1 juta ton alumina.
Hasil ini diekspor ke pasar global sebanyak 1,08 juta ton serta untuk kebutuhan dalam negeri hanya 46.000 ton.
Baca Juga:
Wujudkan Target Energi Bersih, Kemenperin Ajak Jovo Energy Kembangkan Bisnis di Indonesia
Indonesia kemudian harus mengimpor kembali alumina sekitar 458.000 ton untuk memproduksi 250.000 ton aluminium.
Di lain pihak, kebutuhan aluminium dalam negeri tembus 1 juta ton. Artinya industri harus kembali mengimpor aluminium sekitar 748.000 ton.
Djoko menilai sejatinya industri bisa melakukan peningkatan serapan, tetapi belum percaya diri.