Didorong oleh teknologi digital, bisnis-bisnis baru seperti wisata virtual, pameran budaya digital, dan pertunjukan daring berkembang pesat, membentuk titik-titik pertumbuhan baru untuk industri budaya dan pariwisata, kata Dong Weiwei, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Tianjin.
Selain membagikan pengetahuan baru, teknologi pintar juga dapat membuat ajang olahraga menjadi lebih atraktif. Di stan Beijing Videa Information Technology Co., Ltd., para pengunjung berbondong-bondong mengantre untuk memainkan gim olahraga via layar interaktif realitas tertambah (augmented reality/AR).
Baca Juga:
Ketua Satgas PAPDI: Komorbiditas dan Gaya Hidup Buruk Perparah Pneumonia Dewasa
Perusahaan itu juga menampilkan jalur kebugaran pintar, yang dapat menginformasikan kepada pengguna seberapa jauh mereka berjalan dan kalori yang dibakar di sebuah taman, serta peringkat mereka di antara pengguna lainnya.
"Sembari mendorong pengunjung untuk lebih giat berolahraga, kedua produk yang kami hadirkan di CIFTIS dapat menyediakan analisis mahadata (big data) untuk para operator taman, membantu mereka merancang aktivitas yang lebih tertarget," kata Wei Bixue, manajer operasi media baru di perusahaan itu.
Teknologi digital juga membuat aktivitas bepergian menjadi lebih nyaman. Shanghai Hi-Dolphin Robot Technology Co., Ltd. menghadirkan kios kopi robotik di pameran itu. Kios tersebut dapat menjual kopi, teh susu, dan minuman cokelat segar dengan kandungan gula dan suhu yang berbeda. Beroperasi 24 jam sehari, kios itu dapat dibuka di objek wisata, kompleks bisnis, dan hotel.
Baca Juga:
IDAI Rekomendasikan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Lindungi Anak dari Pneumonia
Seiring pasar mengalami pertumbuhan, berbagai entitas bisnis terkait pun kian menjamur. Pada delapan bulan pertama tahun 2024, sekitar 18.300 perusahaan baru di bidang budaya dan pariwisata digital telah didaftarkan, menurut Qichacha, platform yang menawarkan informasi perusahaan di China.
China mengutamakan upaya untuk menjadikan perusahaan di sektor pariwisata lebih melek digital. Pada Mei, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengeluarkan sebuah rencana aksi, mendorong venue-venue budaya, kompleks-kompleks rekreasi, dan taman hiburan untuk menggunakan teknologi digital guna mengembangkan skenario konsumsi baru.
"Digitalisasi pariwisata budaya telah menjadi tren baru," kata Ma Yiliang, kepala ahli statistik di Akademi Pariwisata China. Seiring perjalanan inbound menjadi semakin populer, teknologi pintar dapat memberikan kenyamanan yang lebih besar dan perjalanan yang lebih imersif bagi lebih banyak wisatawan di China, imbuhnya.