MawakaNews.id | Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku menolak tawaran pembangunan di Lampung yang mengatasnamakan dirinya.
Menurutnya pembangunan harus dilakukan ke semua wilayah secara merata bukan karena pejabat tertentu yang pernah lahir di daerah tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Tadi ITS yang ada di Lampung dan pimpinannya menyampaikan, 'Itu kan tempat tanah kelahiran Ibu Sri Mulyani, makanya harus di bangun'," kata Sri Mulyani di acara Seremoni Serah Terima BMN Kementerian PUPR Tahun 2022 Tahap II, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Tawaran itu pun ditolak mentah-mentah karena menurut dia pembangunan harus dilakukan di seluruh Indonesia.
"Ya kita membangun tidak berdasarkan tanah kelahiran. Saya rasa semua sudut di Indonesia membutuhkan sentuhan pembangunan," sambungnya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Sri Mulyani menuturkan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada dasarnya bukan hanya pembangunan fisik belaka. Melainkan membangun wajah bangsa dan negara dalam menggambarkan peradaban.
"Jadi membangun tidak hanya sekedar membangun, jadi kemudian selesai. Tapi bagaimana bangsa dan negara itu memperlakukan aset-aset menggambarkan tingkat peradaban mereka, tingkat tata kelola mereka," kata dia.
Dia melanjutkan negara yang memiliki peradaban tinggi juga harus dengan tata kelola yang dapat diandalkan. Hal itu tercermin dari pengelolaan atau pemeliharaan terhadap barang milik negara (BMN).