"Pendanaan Nurtanio, lahan dan konstruksi dari Kementerian PUPR. Anggaran pengadaan lahan Rp120 miliar. Sedangkan biaya konstruksi sebanyak Rp175 miliar," ujar Dedy.
Panjang fly over ini akan mencapai 937 m dengan bentang konstruksi sepanjang 210 m, selain flyover, pembangunan dua underpass juga akan digarap yakni di depan Gedung Sate simpang Gasibu saat turun dari Pasupati. Lalu satu lagi di Cibiru arah Jalan Soekarno Hatta.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
"Sudah ada desain dari Pemkot Bandung. Kita review kembali, sudah coba diusulkan tahun depan atau 2024. Masih tahap perencanaan dan kesiapan dari lahan," ungkapnya.
Menurutnya, estimasi konstruksi ini selesai dalam waktu 12 bulan. Namun, sampai saat ini anggarannya belum keluar.
"Mudah-mudahan anggaran lekas ada, sehingga bisa kita selesaikan tahun depan pembangunan ini," imbuhnya.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
Selain itu, Dedy mengungkapkan, setelah resmi beroperasi pada 1 Oktober 2022, flyover Kopo ternyata berhasil mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di simpang Kopo dan Cibaduyut.
"Biasanya kalau lewat sana butuh waktu 15-20 menit, sekarang cukup 2 menit sudah sampai," ujar Dedy.
Namun, menurutnya perlu ada pembenahan di persimpangan Cibaduyut, jalur antara selatan ke utara.