MAWAKA.ID | Pemerintah bakal menambah dua flayover dan underpass aru di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Dua fly over tersebut rencananya bakal di bangun di Buahbatu-Kiaracondong dan Nurtanio (Jalan Pajajaran-Jalan Garuda).
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Sedangkan dua underpass yang bakal dibangun yaitu di depan Gedung Sate simpang Gasibu saat turun dari Pasupati. Lalu satu lagi di Cibiru arah Jalan Soekarno Hatta.
Hal ini diungkapkan Satker PJN III Jabar Kementerian PUPR, Dedy Hariadi seusai acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Ia mengatakan, semua itu dibangun untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
"Rencana mau bikin dua flyover lagi, pertama di Buah Batu yang memangkas jalur Buah Batu dan Kiaracondong atau simpang samsat. Lalu, di Nurtanio untuk mengurai kemacetan dan membantu percepatan KCIC," jelasnya.
Untuk flyover Buahbatu akan dibangun sepanjang 2,4 km dengan struktur 1,4 km. Namun, saat ini masih menunggu pembebasan lahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Sedangkan untuk konstruksinya berada di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR.
Dalam waktu dekat, Dedy mengatakan, flyover Nurtanio akan dibangun terlebih dahulu dari Jalan Pajajaran ke Garuda. Pengerjaan akan selesai pada kuartal II tahun 2024. Estimasi pelaksanaan selama 14 bulan.
"Pendanaan Nurtanio, lahan dan konstruksi dari Kementerian PUPR. Anggaran pengadaan lahan Rp120 miliar. Sedangkan biaya konstruksi sebanyak Rp175 miliar," ujar Dedy.
Panjang fly over ini akan mencapai 937 m dengan bentang konstruksi sepanjang 210 m, selain flyover, pembangunan dua underpass juga akan digarap yakni di depan Gedung Sate simpang Gasibu saat turun dari Pasupati. Lalu satu lagi di Cibiru arah Jalan Soekarno Hatta.
"Sudah ada desain dari Pemkot Bandung. Kita review kembali, sudah coba diusulkan tahun depan atau 2024. Masih tahap perencanaan dan kesiapan dari lahan," ungkapnya.
Menurutnya, estimasi konstruksi ini selesai dalam waktu 12 bulan. Namun, sampai saat ini anggarannya belum keluar.
"Mudah-mudahan anggaran lekas ada, sehingga bisa kita selesaikan tahun depan pembangunan ini," imbuhnya.
Selain itu, Dedy mengungkapkan, setelah resmi beroperasi pada 1 Oktober 2022, flyover Kopo ternyata berhasil mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di simpang Kopo dan Cibaduyut.
"Biasanya kalau lewat sana butuh waktu 15-20 menit, sekarang cukup 2 menit sudah sampai," ujar Dedy.
Namun, menurutnya perlu ada pembenahan di persimpangan Cibaduyut, jalur antara selatan ke utara.
"Kita akan pembenahan juga di jalur selatan ke utara. Siklus lalu lintasnya akan dikaji lagi oleh Dinas Perhubungan (Dishub)," tutupnya. [jat]