Dengan penghentian ekspor tambang bahan mentah, Presiden meyakini Indonesia juga akan mendapatkan banyak manfaat termasuk kenaikan nilai investasi di dalam negeri termasuk arus modal dari luar negeri.
Presiden juga mengingatkan lagi pesan yang sempat disampaikannya saat menghadiri Konferensi G20 di Italia pada 2021 terkait kebijakan penghentian ekspor tambang bahan mentah.
Baca Juga:
Kemenperin – UNIDO Jajaki Peluang Pengembangan Industri Hijau dan Hilirisasi Nikel
Kala itu Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak tertutup dan siap menjalankan kerja sama perdagangan dengan negara lain terkait bahan tambang mentah, asalkan ada arus balik berupa pembangunan industri di Tanah Air.
"Bisa kerja sama dengan BUMN kita, swasta kita atau mereka sendirian juga tidak apa-apa asalkan di Indonesia," katanya.
"Enak banget kita setorin mereka bahan bakunya...Pajak mereka yang dapat. Pembukaan lapangan kerja mereka yang dapat. Terus kita dapat apa? Ya kan. Kita ditakut-takuti terus. Tak gugat di WTO, tak gugat di WTO. Gugatlah," tutup Presiden.
Baca Juga:
Macquarie Group Ingatkan Jika RI Pangkas Produksi Nikel, Picu Ancaman Krisis Global
Selain memberi pengarahan tersebut, Presiden juga menyempatkan diri meresmikan UNS Tower Gedung Ki Hadjar Dewantara.
Dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-46 UNS juga menyampaikan penghargaan Parasamsya Anugraha Dharma Bhakti Upa Baksana kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas kontribusinya dalam kebijakan fiskal yang berkeadilan di tengah pandemi COVID-19. [tum]