Tak hanya di Ciawi, Ditjen SDA juga membangun pengendalian banjir di Kota Semarang. Sebab, di kota itu banjir terjadi bukan hanya dari luapan air sungai namun juga diakibatkan oleh rob dari laut.
Dalam menangani banjir di Kota Semarang, Ditjen SDA memiliki Bendungan Jatibarang yang dapat menampung 20,4 juta m3, Kanal Banjir Barat sepanjang 4,71 Km, Kanal Banjir Timur 14,7 Km dan Tanggul Laut terintegrasi jalan tol Semarang-Demak sepanjang 6,6 Km.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Terdapat dua paket pembangunan pengendalian banjir dan rob Semarang Demak. Paket pertama terdiri dari Normalisasi Sungai Babon, Normalisasi Sungai Sayung dan Perbaikan Drainase Ngepreh. Untuk paket kedua meliputi Kolam Retensi serta Sistem Polder dan Pompa.
Dalam pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok yang telah memasuki Tahap II, Ditjen SDA mengerjakan Tanggul Pantai dan Sistem Polder dengan panjang tanggul rob 2,187 m dan Kolam Retensi seluas 0,69 Ha.
Sekedar informasi kondisi banjir di Indonesia saat ini semakin meningkat yang disebabkan oleh perubahan iklim global dan perubahan Daerah Aliran Sungai (DAS). Menurut data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga bulan Oktober 2022 terdapat 1246 kejadian banjir yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Ancaman bencana hidrometeorologi yang meliputi DAS, siklus hidrologi dan temperatur, angin dan kelembaban udara dapat menyebabkan banjir, kekeringan dan perubahan iklim.(jef)