MAWAKA ID I Pemerintah sudah sejak lama mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas terutama menjelang dan saat libur Nataru.
Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya lonjakan kasus atau ancaman gelombang ketiga Covid-19.
Baca Juga:
Pengusaha Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,9% di 2023, Asalkan Pemerintah Lakukan Ini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, juga turut mengingatkan warga agar mewaspadai penyebaran Covid-19 menjelang libur Natal dan pergantian tahun 2021. Imbauan itu disampaikan Riza berkaca dari dua tahun terakhir potensi penyebaran Covid-19 menjelang akhir tahun mengalami peningkatan.
"Sekalipun DKI Jakarta sudah mendapatkan PPKM Level 1 dan pelonggaran-pelonggaran bahkan sudah dibuka semakin luas di banyak unit kegiatan. Mudah-mudahan para unit kegiatan dapat menyesuaikan, sesuai dengan aturan yang ada," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Riza pun mengimbau warga Jakarta agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya mendukung keputusan pemerintah pusat menerapkan PPKM level 3 di seluruh daerah saat libur Nataru.
Baca Juga:
Pemerintah Batasi Pupuk Bersubsidi Mulai 2023, Cuma untuk Urea dan NPK
Seperti diketahui, Pemerintah pusat memutuskan untuk menerapkan PPKM Level 3 terhadap seluruh daerah di Tanah Air pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Keputusan itu sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mempertahankan kasus positif Covid-19 serendah mungkin dengan penurunan kasus yang konsisten.
Melansir dari laman kemenkes.go.id, upaya-upaya penanggulangan pandemi di Indonesia sendiri dikelompokkan ke dalam lima pilar utama, di antaranya:
1. Deteksi, dilakukan melalui penguatan testing, tracing, karantina atau isolasi. Deteksi juga dilakukan melalui surveilans untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan surveilans genomic untuk mengawasi varian baru serta pengawasan di pintu masuk negara.
2. Manajemen klinis dilakukan tatalaksana kasus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan termasuk potensi obat baru dan persiapan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain.
3. Perubahan perilaku dilakukan melalui penguatan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi PeduliLindungi.
4. Peningkatan cakupan vaksinasi yang terus digencarkan.
5. Penguatan sistem kesehatan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan esensial dan memenuhi standar protokol kesehatan.
Situasi pandemi yang sudah mulai membaik ini tentu harus dipertahankan. Laju kasus harus terus ditekan. Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan memastikan mobilitas tidak meningkat secara tajam saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) berlangsung. Tak lupa masyarakat juga diimbau harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. (tum)