Mawaka.id | Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 bisa mencapai 5,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan awal oleh organisasi global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada kuartal III tumbuh 5,72 persen (year-on-year/yoy) atau tumbuh sebesar 1,8 persen dari kuartal II/2022.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Lakukam Sidang Etik ke Oknum Polisi Pembunuh Ibu Kandung
Menurutn Airlangga, sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari sektor transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, serta manufaktur mesin.
"Pemulihan ekonomi kami berasal dari perjalanan transportasi dan penyimpanan, akomodasi, makanan, minuman dan Manufaktur Mesin. Sektor itu semua adalah sektor yang menguntungkan," kata Airlangga dalam B20 Summit Indonesia 2022 Day 2, di Bali, Senin (14/11/22).
Selain itu, inflasi Indonesia masih terbilang rendah dibanding negara lain. BPS mencatat inflasi Indonesia sebesar 5,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022.
Baca Juga:
Pemkot Jakbar Siap Antisipasi Genangan pada Musim Penghujan
Hal itu bisa terjadi, karena Indonesia mengatasi inflasi yang tinggi melalui reformasi keuangan dan struktural secara mendalam.
Bahkan, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai bantuan sosial, salah satunya berupa Kartu Prakerja.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.