6. Diklaim Sudah Efektif
Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria juga menjelaskan bahwa sumur resapan yang dibangun di beberapa daerah di wilayah Ibu Kota sangat efektif untuk menangkal genangan air. Apalagi, ketika sudah memasuki musim hujan.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
7. Sumur Resapan Tidak Bermanfaat
Salah seorang pengamat tata kota, Niwono Joga mengatakan bahwa program pembangunan sumur resapan yang berada di atas trotoar tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang anggaran daerah. Lebih lanjut, Nirwono mengatakan bahwa sumur resapan tersebut hanya akan membantu mengurangi genangan air skala mikro, seperti halaman rumah, parkiran, sekolah, dan taman. Bukan untuk mengurangi banjir skala kota.
8. Salah Tempat
Baca Juga:
Pengamat Sebut Sikap Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Sudah Tepat
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor menilai bahwa pembangunan sumur resapan di atas trotoar sepanjang Jalan Raden Said Soekanto yang berada di dekat Banjir Kanal Timur (BKT) salah tempat. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Kawasan BKT tidak harus dilengkapi dengan sumur resapan. Pasalnya, BKT bisa dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menampung air hujan.
9. Anggaran Biaya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menganggarkan senilai Rp400 miliar untuk 40 ribu sumur resapan yang dianggarkan dari APBD 2021. Sebelum itu, sumur resapan ini direncanakan akan dibangun sebanyak 300 ribu unit dengan pembangunan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 sampai 2022. Sumur resapan ini mempunyai target 60 titik setiap satu rukun tetangga (RT). (tum)