Martabat Net I Fakta menarik sumur resapan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berada di ribuan titik wilayah ibu kota, kini sedang menjadi sorotan publik.
Menurut informasi yang disampaikan melalui akun pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tanggal 10 Oktober 2021 lalu, tahun ini pemprov DKI menargetkan akan membangun sumur resapan sebanyak 22.292 titik. Hingga saat ini, telah selesai dibangun sebanyak 6.233 titik.
Baca Juga:
Pengamat Sebut Sikap Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Sudah Tepat
Dilansir dari Viva Senin (15/11/2021) berikut adalah fakta menarik tentang sumur resapan yang tengah dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lalu, Apa Saja Fakta Menarik Sumur Resapan?
1. Sumur Resapan ala Anies Dikritik, Anak Buah Pakai Istilah Drainase
Publik kembali dihebohkan dengan adanya beberapa galian yang berada di area lubang trotoar, salah satunya di dekat BKT. Lubang ini disebut-sebut sebagai sumur resapan yang merupakan program kerja dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi mengatakan bahwa lubang di trotoar tersebut adalah drainase vertikal. Menurut dia, fungsi drainse ini berbeda dengan sumur resapan. Drainase vertikal, menurut Dudi, bukan dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah, tapi hanya untuk menampung air bila curah hujan ekstrem.
Baca Juga:
Penyebutan KKB Jadi OPM Disebut Pengamat Langkah Maju dari Pemerintah
2. Banyak Menuai Kritikan
Mantan Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean Salah seorang pegiat media sosial, Ferdinan Hutahaean membuat sebuah video kritikan yang dilayangkan kepada Anies Baswedan soal sumur resapan yang dibangun di atas trotoar. Ferdinand Hutahaean aktif mengkritik Gubernur Anies Baswedan dan dalam video tersebut ia mengatakan bahwa sumur resapan di atas trotoar merupakan proyek gila dan bodoh Pemprov DKI Jakarta.
Selain itu, sumur resapan juga menuai kritikan dari salah seorang Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan. Ia mengatakan bahwa pembangunan sumur resapan tersebut dianggap tidak efektif guna menangani bencana banjir yang kerap melanda Ibu Kota. Dia mengatakan bahwa tidak ada progres signifikan mengenai penanganan banjir di Jakarta selama Anies menjabat.