Hasilnya, pemulihan pandemi di Indonesia berlangsung lebih cepat daripada sejumlah negara tetangga. Bahkan Singapura yang sebelumnya yakin dengan keberhasilan zero covid dan bertekad untuk hidup normal kini terpaksa kembali memberlakukan pembatasan seiring lonjakan kasus.
Tentu saja, masih ada sejumlah kekurangan dalam penanganan pandemi seperti dilontarkan para epidemiolog dan pakar lainnya. Demikian pula dengan dampak PPKM yang membuat ruang gerak masyarakat terhambat.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Aksi-aksi protes sempat muncul baik dalam bentuk unjuk rasa maupun coretan graffiti dan mural di berbagai kota.
“Pemerintah harus mempertahankan momentum pemulihan pandemi ini untuk memperbaiki ekonomi, dengan tidak mengurangi kesiagaan atas prediksi bakal munculnya gelombang ketiga pada akhir tahun,” tandas Okta. Target vaksinasi hingga 2 juta per hari sangat krusial, selain tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Okta.
Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Oktober 2021, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. [dny]