Martabat NET | Melansir data Kementerian Kesehatan yang dipublikasikan pada 12 Maret 2022, kasus konfirmasi nasional dalam 24 jam terakhir turun ke 14.900 dari hari sebelumnya 16.110.
Setelah mencapai puncak penambahan kasus harian akibat transmisi lokal virus Corona varian Omicron pada 20 Februari lalu, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 7.444 yang terdiri dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 2.237, lokal 4.627 dan sisanya sebanyak 580 kasus.
Sementara itu, sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi dengan perincian kasus lokal dan kasus PPLN adalah Jawa barat (lokal 3.299 dan PPLN 13), DKI Jakarta (lokal 1.916 dan PPLN 189), Jawa Tengah (1.275), Jawa Timur (lokal 1.163 dan PPLN 2), Nusa Tenggara Timur (842), DIY (831), Banten (lokal 761 dan PPLN 15), Kalimantan Barat (475), Kalimantan Timur (lokal 472 dan PPLN 2), dan Sumatera Utara (448).
Positivity rate hari ini 15,02% menurun dari hari sebelumnya. Namun, sepuluh provinsi dengan Positivity Rate tertinggi adalah Sulawesi Barat (41,76%), Sulawesi Tengah (40,95%), Nusa Tenggara Timur (40,50%), Kalimantan Utara (40,15%), DIY (32,69%), Bangka Belitung (30,15%), Sumatera Barat (27,48%), Kalimantan Barat (27,33%), Jambi (24,72%), dan Riau (23,92%).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Jumlah orang yang dirawat hingga kemarin adalah 23.372 orang, turun dari hari sebelumnya sebanyak 24.545 orang.
Gelombang serangan varian Omicron yang mulai mereda juga terlihat dari beban sistem layanan kesehatan nasional yang berkurang. Bed Occupancy Rate (BOR) RS nasional per kemarin adalah 22,87%, turun dari hari sebelumnya sebanyak 23,97%.
Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan positivity rate maksimal 5% untuk menyatakan pandemi sudah terkendali. Dengan positivity rate yang masih di angka belasan persen, sepertinya terlalu dini untuk menyebut situasi sudah baik-baik saja. Risiko tertular virus corona masih akan tetap ada walaupun kasus penyebaran hariannya menurun.