Ketiga, memperkuat deteksi dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, melakukan analisis pathogen menggunakan teknologi whole genome sequencing (WGS) dan pengembangan pelaporan kasus menggunakan sistem NAR.
Keempat, menyusun pedoman tata laksana terkait kasus hepatitis akut.
Baca Juga:
Dugaan Hepatitis Akut Misterius di RI Tambah Lagi Jadi 20
Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk RSPI Sulianti Saroso sebagai salah satu RS rujukan untuk kasus hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini.
Penunjukan ini karena RSPI Sulianti Saroso dinilai memiliki tenaga kesehatan yang mumpuni dan fasilitas kesehatan yang memadai seperti ruangan bertekanan negatif dan laboratorium pemeriksa.
Di samping upaya-upaya mitigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Syahril mengatakan masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan serangkaian pencegahan agar terhindar dari penyakit misterius tersebut.
Baca Juga:
Hati-hati, Malas Cuci Tangan Sebelum Makan Bisa Sebabkan Hepatitis Akut
Ia menyarankan masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan seperti mencuci tangan pakai sabun, memasak makanan dan minuman hingga matang, menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Pihaknya juga menyarankan agar masyarakat tetap waspada terhadap gejala hepatitis akut yang ditandai dengan gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, muntah, diare.
Gejala dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh, BAB putih pucat, kulit dan mata kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran.