Di sisi lain, ia menuturkan bahwa nama Batavia sejatinya memang erat dengan kolonialisme Belanda. Sebab, penamaan Batavia dilakukan dewan pimpinan VOC usai membumihanguskan Jayakarta pada 30 Mei 1619 silam.
Penamaan Batavia, kata dia, dilakukan VOC untuk mengenang Suku Batavier yang merupakan nenek moyang bangsa Belanda.
Baca Juga:
Pratu J Tusuk Pengamen Hingga Tewas Terancam Bui 10 Tahun dan Dipecat dari TNI
"Sehingga kalau dibilang erat dengan kolonialisme itu memang betul. Karenanya kalau cuma untuk penanda agak kuran tepat," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi membuka kembali kawasan wisata Kota Tua untuk umum pada Sabtu (10/9). Anies juga mengembalikan penamaan kawasan Kota Tua menjadi Batavia.
"Jadi ini adalah pembukaan kembali kawasan Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua ini kita namai kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Ini adalah Batavia," ujar Anies di Plaza Beos, Kawasan Kota Tua, Jakarta.
Baca Juga:
Jelang Tahun Baru 2023, Kota Tua Jakarta Dipadati Pengunjung
Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan agar kawasan Kota Tua dapat kembali diingat sebagai Batavia seperti di masa lalu. Meski begitu Anies mengklaim Kota Tua saat ini tengah dirancang ulang menjadi kawasan wisata masa depan.
"Namanya Batavia mencerminkan masa lalu, tapi konsepnya menceriminkan kota modern masa depan. Itu yang sedang dibangun di tempat ini," tuturnya. [tum]