"Beberapa eksperimen seperti uji dampak hanya perlu beberapa detik. Tapi, yang lain seperti pengujian Creep yang mengukur seberapa banyak material akan berubah bentuk di bawah suhu dan tekanan konstan," ungkap peneliti.
Tes yang diselesaikan ruangan itu nantinya juga akan digunakan memberi informasi untuk program eksplorasi China di bulan yang berjalan.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Install Aplikasi Gratis di Hp, Bahaya Pencurian Data Pribadi
Beberapa di antaranya adalah misi Chang'e 4 yang mendaratkan wahana penjelajah di sisi jauh bulan pada 2019.
Selain itu, ada Chang'e 5 yang mengambil sampel batuan dari permukaan bulan pada 2020. China juga telah menyatakan akan melakukan penelitian di kutub selatan bulan pada 2029.
Lebih lanjut, menurut peneliti, terciptanya ruangan itu sendiri terinspirasi dari Andre Geim, fisikawan di University of Manchester, Inggris, yang merancang eksperimen membuat katak melayang dengan magnet.
Baca Juga:
Bakamla Sebut Jumlah Kapal Patroli di ZEE Natuna Utara Belum Ideal
Trik levitasi atau melayang yang digunakan oleh Geim itu kemudian disebut levitasi diamagnetik. [tum]