Martabat NET | Pemerintah China angkat bicara terkait keterlibatan NATO di tengah serangan Rusia ke Ukraina.
Beijing menyalahkan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut atas tensi ketegangan yang dinilai terus memuncak.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Melansir Reuters, Rabu (9/3/2022), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mendesak AS untuk menanggapi kekhawatiran pemerintah Xi Jinping tersebut.
Dia juga menyatakan AS untuk tidak mengganggu hak dan kepentingan China dalam menangani masalah di Ukraina dan hubungannya dengan Rusia.
Sementara itu, Palang Merah China akan menyediakan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan untuk Ukraina yang terdiri dari barang-barang yang diperlukan sehari-hari.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Adapun, serangan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu telah menyebabkan lebih dari 1,5 juta warga mengungsi.
Mereka yang tersisa di kota Mariupol pun terpantau mulai kekurangan pasokan listrik, makanan, dan minuman setelah digempur lebih dari sepekan.
Seperti diketahui, peran NATO dalam konflik di Eropa Timur terus mengemuka sejak serangan pertama Rusia dilancarkan.