JurnalMaritim.id | Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menilai bahwa Indonesia semestinya menjadi poros maritim dunia.
Hal itu dia nilai sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara kepulauan, sekaligus dipertegas dengan visi Presiden Joko Widodo yang menginginkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Semua negara sudah mengakui negara Indonesia adalah negara maritim, apalagi dipertegas dengan visi presiden menjadikan poros maritim," kata Yudo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/12/2022) usai menjalani fit and proper test calon Panglima TNI.
Demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Yudo akan meningkatkan kekuatan maritim yang ada.
"Mengamankan semua jalur laut, amankan pelayaran nasional, dan mayoritas pelayaran internasional melalui kita," jelasnya.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Di sisi lain, Yudo menyoroti kesejahteraan prajurit yang perlu diperhatikan.
Hal ini agar prajurit TNI yang bertugas menjaga dan mengamankan negara mampu melaksanakannya dengan baik.
Oleh karena itu, dia pun berkomitmen terkait peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
"Saya yakin semuanya diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit, apalagi dengan program rumah prajurit ini jadi konsen kita semuanya," tutur Yudo.
Adapun Komisi I DPR menyetujui Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.
Persetujuan itu diputuskan usai Komisi I DPR menggelar fit and proper test Yudo sebagai calon Panglima TNI, Jumat sore.
"Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi Komisi I, maka Komisi I DPR putuskan setujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," ujar," ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di Gedung DPR, Senayan.
"Poin kedua memberikan persetujuan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," sambungnya.(jef)