JurnalMaritim.Id | Goyangnya keadaan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi Covid-19 serta masih ada perang Ukraina dengan Rusia, membuat sejumlah negara bisa kapan saja mengalami krisis.
Terkait hal tersebut, Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Lemhanas Strategic Centre (IKAL SC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, seharusnya Indonesia bisa memaksimalkan maritimnya. Namun, dia menyadari memang masih ada sejumlah hambatan.
Baca Juga:
Pengamat Maritim: Pemberian Konsesi ZEE ke Vietnam Sangat Merugikan Indonesia
"Karena adanya keterbatasan Pemodalan serta Keterbatasan Sumber Daya Manusia Indonesia yang memberikan perhatiannya kepada dunia Maritim," kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/10/2022).
Meski demikian, Marcellus merasa yakin Indonesia masih bisa menjadi poros maritim dunia sebagaimana keinginan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satunya memaksimalkan tangkapan hasil laut di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).
Adapun WPPNRI terdiri dari perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan, perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau, perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur.
Baca Juga:
Beri Kemudahan bagi Para Pemancing, KKP Perkenalkan Aplikasi E-Mancing
"Ini seperti memiliki Emas Biru yang mahal harganya tapi sayang belum dikembangkan secara maksimal," jelas Marcellus.
"Indonesia dapat berada di posisi ketiga atau bahkan nomor satu dunia sebagai produsen ikan jika WPPNRI itu digarap secara serius dan berkesinambungan," sambungnya.
Bukan Hanya Tangkapan