Jurnalmaritim.id | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Makassar memperkirakan gelombang air laut cukup tinggi melanda Perairan Sulawesi Selatan, sepekan kedepan.
Hal tersebut diungkapkan Prakirawan BMKG Maritim Makassar, Dini Afiaty Pertiwi saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (5/10/2022) siang.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Wilayah Selat Makassar hingga Perairan Barat dan Timur Selayar perlu diwaspadai karena gelombang bisa mencapai 1 sampai 1,5 meter," kata Dini Afiaty.
Sementara untuk curah hujan, kata dia diperkirakan akan sering terjadi siang hingga sore hari.
Hal itu lanjut Dini, disebabkan karena saat ini sudah memasuki musim pancaroba.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Perlu diwaspadai siang hingga sore hari biasanya terjadi hujan ringan hingga sedang," ujarnya.
Pihaknya mengaku, akan terus melakukan pemantauan dan mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan gelombang tinggi dan juga prakiraan cuaca lainnya.
Untuk prakiraan angin saat ini kata Dini, didominasi dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 8-15 knot atau 10-35 kilometer per jam.
Kondisi itu tentunya harus diwaspadai para nelayan jika ingin melaut.
"Karena dengan kondisi anging seperti itu apalagi misalnya hujan, kadang anging bisa berhembus sampai 20 knot atau 40 kilometer per jam," tuturnya.
Sementara itu, aktivitas di Pelabuhan Paotere Makassar, masih terpantau normal.
Kapal-kapal nelayan maupun pelayaran masih beraktivitas normal.
"Masih (bagus), tidak (bahaya) ji. (Aktivitas) masih seperti biasa," sebut seorang nelayan, Anca.
Menurut Ansar, nelayan sudah tahu kondisi kapan harus berhenti melaut dengan melihat kondisi cuaca yang ada.
"Kalau hujan deras memang itu jarang ji nelayan pergi melaut," bebernya. [jat]