JurnalMaritim | Museum Maritim Belitung akan dikunjungi oleh delegasi pertemuan World Ocean Assessment (WOA) 2022 pada 12-15 Desember mendatang.
Untuk memastikan kesiapannya Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie turun langsung melakukan peninjauan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Museum maritim ini sangat pantas dan layak ditunjukkan kepada delegasi WOA yang berasal dari 22 negara," katanya di Sijuk, Belitung, Sabtu.
Menurut dia, melalui kunjungan ke museum maritim Belitung para delegasi akan mendapatkan gambaran tentang sejarah dan kekayaan kemaritiman di Indonesia.
"Kalau mereka sudah melihat itu, mereka akan mengkonfirmasi benar tidaknya kekayaan maritim di Indonesia dan Belitung sama seperti dalam cerita," ujarnya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Menurut dia, selama mengunjungi museum maritim Belitung, para delegasi akan disambut dengan tarian selamat datang dan dilanjutkan dengan berkeliling melihat isi dan koleksi museum.
Data dan koleksi museum maritim Belitung, lanjut Isyak, mengandung ragam dan pengetahuan dan teknologi tentang hubungan kerajaan laut di Nusantara, hubungan Nusantara dengan dunia luar, teknologi perkapalan dan pelayaran sosial budaya, serta peran Bangka Belitung di masa lalu.
"Narasi tentang potensi kekayaan dan kekuatan maritim ini yang ini Belitung tampilkan kepada para delegasi," katanya.
Isyak menyebutkan, sebanyak 22 negara akan menghadiri pertemuan World Ocean Assessment (WOA) 2022 atau pertemuan maritim tingkat dunia pada 12-15 Desember mendatang.
"Jumlah negara ada sebanyak 22 negara dengan jumlah delegasi mencapai 100 orang," katanya.
Menurut dia, 22 negara tersebut adalah Indonesia, India, Somalia, Srilanka, Philippines, China, Korea, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Samoa, Fiji, Bangladesh, Australia, Singapore, Nepal, Iran, Timor-Leste, Saudi Arabia, Sudan, Mesir, Jepang, Uni Emirates Arab.
"Sementara nama-nama negara itu yang telah terima berdasarkan konfirmasi registrasi mereka tetapi kami juga menunggu konfirmasi negara dns delegasi lain," ujarnya.
Isyak mengatakan, WOA 2022 merupakan pertemuan para peneliti atau ahli kelautan di dunia.
"Mereka akan melakukan semacam penilaian dan mencari solusi terhadap permasalahan kelautan dan kemaritiman di Indonesia," katanya.(jef)