Jurnalmaritim.id | Presiden Rusia Vladmir Putin menandatangani doktrin angkatan laut yang baru. Doktrin itu menguraikan ambisi maritim Rusia di wilayah krusial seperti Arktik dan Laut Hitam serta menetapkan Amerika Serikat (AS) sebagai saingan utama negara itu.
Dalam pidatonya di Hari Angkatan Laut Rusia di Sankt-Peterburg, Putin memuji pendiri ibukota Kekaisaran itu, Tsar Pyotr yang Agung. Putin mengatakan kaisar Rusia yang terakhir itu membawa negaranya ke panggung internasional dan menjadi kekuatan laut yang kuat.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Usai inspeksi Angkatan Laut, Putin menyampaikan pidato singkat. Ia menjanjikan rudal jelajah hipersonik unik Zircon. Ia menekankan militer Rusia dapat mengalahkan setiap calon agresor.
Sesaat sebelum pidato ia menandatangani doktrin Angkatan Laut yang baru. Dokumen setebal 55 halaman ini menguraikan strategi untuk mencapai tujuan Angkatan Laut Rusia, termasuk ambisi sebagai "kekuatan maritim yang kuat" yang mencakup seluruh dunia.
Dalam doktrin itu disebutkan ancaman utama Rusia adalah "kebijakan strategis AS untuk mendominasi seluruh laut dunia" dan pergerakan aliansi militer (Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara) NATO yang mendekat ke perbatasan Rusia.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Doktrin itu mengatakan Rusia mungkin akan menggunakan kekuatan militer yang tepat untuk situasi di laut dunia bila kekuatan lembut seperti dengan perangkat ekonomi dan diplomatik tumpul.
Putin tidak menyebutkan perang yang sedang berlangsung di Ukraina dalam pidatonya. Tapi doktrin militer membayangkan "penguatan posisi geopolitik komprehensif Rusia" di Laut Hitam dan Azov.
Doktrin tersebut juga menetapkan Laut Arktik sebagai wilayah yang penting bagi Rusia. AS berulang kali mengatakan Rusia mencoba memiliterisasi wilayah itu.