Jurnalmaritim.id | Istilah Nusantaria mungkin lebih asing di telinga dibandingkan Nusantara. Kata "Nusa" merupakan turunan dari bahasa Sanskerta yang artinya "pulau".
Pada zaman dulu, istilah Nusantara merujuk pada kawasan pulau-pulau dan pantai-pantai yang mengakui kekuasaan dari Kerajaan Majapahit.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Pada masa Kerajaan Maapahit, Nusantara mencakup sebagian besar wilayah Indonesia masa kini, sebagian Filipina, pantai Vietnam bagian tengah, dan Semenanjung Malaya.
Namun, istilah Nusantara dalam bahasa Melayu kini pemaknaannya lebih sempit, yakni merujuk pada kepulauan Indonesia.
Oleh karena itu, seorang jurnalis dan sejarawan asal Inggris bernama Philip Bowring, membuat istilah Nusantaria.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Nusantaria digunakan untuk menggambarkan kawasan yang lebih luas dari Nusantara, yang meliputi pulau-pulau dari Semenanjung Malaya, Indonesia, sampai Filipina.
Nusantaria juga disebut sebagai kawasan kebudayaan maritim terbesar di dunia dan menjadi pusat perdagangan serta pelayaran sejak dulu.
Berikut sejarah terbentuknya Nusantaria.