“Apresiasi juga saya sampaikan kepada International Maritime Organization (IMO) Project Coordination Unit dan seluruh MEPSEAS International Team atas dukungan yang luar biasa,” katanya.
Sebagai informasi, MEPSEAS adalah sebuah proyek kolaborasi dari IMO dan Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) yang memiliki tujuan untuk melindungi lingkungan laut dari dampak yang diakibatkan oleh kegiatan pelayaran, yang melibatkan tujuh negara berkembang di Asia Tenggara dan pertama kali diluncurkan pada Pertemuan First High-Level Regional Meeting pada tahun 2018 di Bali.
Baca Juga:
Perbedaan Hukum Perlindungan Konsumen dalam Berbagai Bidang
MEPSEAS Project merupakan wujud komitmen berkelanjutan negara-negara ASEAN untuk bergerak menuju sistem transportasi laut yang berkelanjutan dan mengatasi masalah lingkungan laut yang signifikan.
Project ini memberikan peluang yang sangat baik bagi negara-negara tersebut untuk mengatasi risiko yang dihadapi lingkungan laut di kawasannya dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor maritim.
Adapun kegiatan Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 20 (dua puluh) orang peserta yang terdiri dari PSCO, MI, dan surveyor dari lima pelabuhan di Indonesia plus BKI dan menghadirkan Lead International Consultant MEPSEAS Project yang ditunjuk oleh IMO, Mr Abdul Hannan. [jat]