Jurnalmaritim.id | Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merapat ke Indonesia. Ini bukan tanpa alasan.
Pasukan AS tersebut menjalankan operasi bersama di Laut China Selatan (LCS) dengan TNI AL. Kegiatan itu berlangsung sejak 12 April lalu dan berakhir kemarin, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga:
Panglima TNI Kunjungi Kepala Staf Pertahanan Itali
Merujuk pernyataan pers, USS Navy, operasi bilateral itu melibatkan kapal USS Momsen (DDG 92). USS Momsen adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke, yang menjadi salah satu terbaik dunia.
TNI sendiri melibatkan korvet KRI Bung Tomo (FF 357). Kapal ini merupakan salah satu dari tiga jenis kapal (Multi Role Light Fregate) milik TNI AL.
"Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kru kami dan negara kami untuk dapat bekerja di laut bersama mitra kami dan saya bangga menjadi bagian darinya," kata Komandan Momsen Erik Roberts, dikutip Jumat.
Baca Juga:
Rakor Log TNI Digelar Sebagai Media Komunikasi Antar Staf Logistik
"Kami berkomitmen untuk memperkuat interoperabilitas dengan mitra regional yang berpikiran sama untuk memastikan pasukan kita dapat beroperasi bersama secara efektif."
Operasi bilateral AS-Indonesia berfokus pada taktik divisi, latihan passing, dan pelayaran formasi. Ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada angkatan laut AS dan Indonesia untuk berlatih bersama, meningkatkan interoperabilitas, dan bekerja sama menuju tujuan maritim bersama.
Diketahui LCS sendiri merupakan titik panas di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Pasalnya China mengklaim hampir 90% wilayah laut tersebut sebagai teritorinya melalui "Sembilan Garis Putus-putus".