JurnalMaritim.id | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Hon. Tharaka Balasuriya, Bali, Senin (5/12/2022).
Pertemuan yang dilaksanakan di sela-sela Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island State Forum-AIS Forum) ini, membahas berbagai kerja sama keamanan dan keselamatan maritim serta potensi investasi ekonomi biru kedua negara.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Menko Luhut menyatakan bahwa, masih perlu dimaksimalkan kerjasama bilateral Indonesia- Sri Lankauntuk membuka peluang guna membangun dan memajukan pembangunan ekonomi termasuk ekonomi berbasis sumber daya maritim.
“Indonesia dan Sri Lanka ini perlu lebih tingkatkan kerjasama ekonomi”, tegas Menko Luhut di lokasi.
“Kita sambut baik dan siap untuk berpartisipasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Kerangka kerjasama ini akan sangat membantu negara seperti Sri Lanka dalam mempercepat pertumbuhan ekonominya”, kata Menko Luhut.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Dalam konteks ini, Menko Luhut menyampaikan inisiatif Indonesia untuk membangkitkan kerjasama negara-negara berkembang melalui “emerging economies cooperation” sebagai tindak lanjut rangkaian pertemuan KTT G20 lalu.
Selain membicarakan kerjasama di bidang ekonomi, kedua menteri juga sepakat untuk menjajaki potensi kerjasama di sektor pertambangan, industri perikanan (budi daya perikanan yang berkelanjutan), dan pariwisata berbasis ke maritiman.
Tak hanya itu, dengan lokasi Sri Lanka yang diketahui merupakan negara rentan bencana alam, Indonesia memandang perlu juga untuk terus meningkatkan kerjasama, terutama mitigasi bencana dan pengelolaan dampak bencana.
“Kita bisa bantu melalui kerjasama pembangunan kapasitas mitigasi bencana untuk Sri Lanka”, kata Menko Luhut.
Menurutnya Sri Lanka adalah salah satu negara yang menjadi prioritas Indonesia dalam kerjasama pembangunan kapasitas mitigasi bencana dan dinilai perlu untuk terus memperkuat kesiapan dalam mengelola dampak bencana.
Indonesia melalui Forum AIS juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan Sri Lanka untuk memenuhi Sasaran Pembangunan Berkelanjutan, khususnya SDG ke-13 tentang Aksi Iklim dan SDG ke-14 tentang kehidupan di bawah air.(jef)