Saat ini, memang kawasan perairan ini masih didominasi oleh kapal pengangkut minyak dan gas bumi, bulky kontainer, tetapi Indonesia juga harus mulai mengantisipasi tantangan ke depan.
Terutama mengingat bahwa produksi minyak batu bara menurun sejalan dengan komitmen menurunkan emisi karbon.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Hendericus berujar, bahwa hal tersebut menjadi sebuah tantangan, apakah IKN bisa menjadi starter kit atau awal dimulainya perubahan pantai barat Sulawesi.
Dari catatan pelabuhan yang ada, Hendricus menilai sudah ada data pelayaran, terutama Balikpapan yang dekat dengan kawasan Penajam.
Kemudian di Samarinda yang dekat dengan Samboja. Artinya tipologi ini memang belum bisa dikategorikan global hub atau Global Port tapi mulai dari regional hub dengan komoditas tertentu.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Selanjutnya menjadi tugas para pelaku pelayaran untuk bisa ikut ambil bagian dalam rencana ini.
Di sisi lain, berdasarkan data, pemerintah menargetkan logistik sektor darat membutuhkan belanja modal senilai Rp 30 triliun dengan sekitar Rp 20 triliun akan berasal dari Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), sedangkan di sektor laut targetnya 50% di antaranya juga berasal dari KPBU sektor swasta.
Pada kesempatan berbeda, Rizal Edy Halim selaku Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), menilai bahwa pemindahan ibu kota dapat mendorong orientasi pembangunan di luar Jawa agar lebih merata antar wilayah dapat berkurang.