Sedangkan di Indonesia, sebagian besar di kisaran 2000 TEUs.
''Jika berlayar di Samudera Pasifik, pasti kalah bersaing. Kapal besar selain lebih ekonomis dalam mengangkut peti kemas juga lebih efektif dalam hal kecepatan,'' ujar Ridwan.
Baca Juga:
Gandeng JSIT Indonesia, Qudwah Sukses Gelar Seminar Bertema ‘Kolaborasi Pendidikan untuk Indonesia Emas 2025’
''Hal ini yang menjadi pemikiran kami untuk menggelar seminar nasional tentang kemaritiman dengan tema Membangkitkan Potensi Ekonomi Kemaritiman Pasca Covid-19,'' tuturnya.
''Diharapkan, bisa membuka pandangan semua stakeholder dari pemerintah, pengusaha kemaritiman, dan mahasiswa terkait potensi besar ekonomi Indonesia,'' tambahnya.
Seminar akan diselenggarakan pada Rabu (7/9), secara online melalui aplikasi zoom dan live di Youtube.
Baca Juga:
Bakesbangpol Kepri selenggarakan Workshop Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
''Harapan besar kami, dengan seminar ini ada semangat membangun ekonomi kemaritiman,'' tandasnya. [jat]