Jurnalmaritim.id | Departemen Pertahanan Australia menolak untuk menjelaskan pertemuan kapal perangnya dengan pihak militer China saat berlayar melalui perairan internasional yang diklaim oleh Beijing karena "alasan keamanan operasi."
Sumber di kalangan militer menyebut kapal perang HMAS Parramatta telah dibuntuti dari jarak dekat oleh militer China selama beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
Puing dan Sisa Tubuh Penumpang Kapal Titan Akhirnya Ditemukan!
Pengintaian ini, kata sumber ABC News, melibatkan kapal selam bertenaga nuklir China, kapal perang, serta beberapa pesawat tempur.
"Tantangan formal telah terjadi, mereka memberi tahu kami bahwa kami memasuki 'perairan teritorial China'," ujar seorang pejabat Dephan yang mengetahui kejadian tersebut.
"Aktivitas paling intensif terjadi saat HMAS Parramatta berada di Laut China Timur," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas operasi secara terbuka.
Baca Juga:
Bawa 55 Pelaut, Kapal Selam Nuklir China Dilaporkan Terperangkap di Dasar Samudera
Sejak meninggalkan Australia pada akhir bulan Mei, kapal ini telah melakukan perjalanan ke Vietnam dan Korea Selatan, kemudian bergerak ke Jepang melalui Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Pelayaran ini disebut sebagai bagian dari "penugasan regional" yang mencakup beberapa latihan militer bersama Angkatan Laut negara lain.
Menurut Kedutaan Besar Australia di Vietnam, HMAS Parramatta tiba di kota pelabuhan Da Nang pada 5 Juni, sebelum meninggalkan negara itu lebih dari seminggu kemudian menuju Pangkalan Angkatan Laut Busan di Korea Selatan.