JurnalMaritim.id | ASEAN Coast Guard Forum digelar di Bali pada Selasa hingga Jumat (25/11) sebagai upaya menjaga stabilitas maritim antarnegara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, kata Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia.
"Temanya One Vision for Peaceful, Safe and Secure Sea. Jadi, kami punya visi sama-sama membuat stabilitas di kawasan aman dan nyaman. Ini akan mengamini semua permasalahan," kata Aan Kurnia dalam konferensi pers pembukaan ASEAN Coast Guard Forum di Kuta, Bali, Selasa.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Aan mengatakan forum tersebut merupakan yang pertama bagi para penegak hukum laut badan keamanan laut dari 10 negara kawasan ASEAN.
"Adapun maksud dan tujuannya adalah wadah silaturahmi dari badan keamanan laut di ASEAN yang selama ini belum ada. Kemudian, kami akan bertukar pandangan, informasi, dan pengalaman terkait keamanan maritim di kawasan masing-masing," jelasnya.
Pertemuan pertama yang diselenggarakan oleh Indonesia itu diharapkan mampu membentuk forum penjaga laut ASEAN, karena selama ini komunitas keamanan laut yang ada masih dalam skala besar, seperti Head of Asian Coast Guard Agency Meeting (HACGAM), dengan banyak negara tergabung di dalamnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Ini kami bertetangga dekat saja belum ada (komunitas). Jadi, membentuk ASEAN Coast Guard. Nanti poinnya kami rumuskan, paling tidak kami membuat satu brotherhood sesama ASEAN," kata Aan.
Dia menambahkan agenda forum tersebut membahas antara lain kerja sama maritim, sejarah dan urgensi ASEAN Coast Guard Forum, rencana ke depan, serta rencana untuk berbagi informasi setiap bulan.
"Ada pertemuan tingkat tinggi, kemudian untuk membangun kepercayaan ada junior exchange. Jadi, para perwira muda bisa bertukar pikiran. Ada latihan, itu sudah dilaksanakan Bakamla dan dihadiri beberapa negara ASEAN, seminar, forum-forum, dan kunjungan pelabuhan," jelasnya.
Aan mengatakan akhir pertemuan itu akan ditutup dengan penandatanganan dokumen dan Deklarasi ASEAN Coast Guard, yang salah satunya akan melahirkan Confident Building Nation (CBN) untuk membangun kepercayaan sesama penegak hukum di laut.
Sebanyak delapan negara hadir dalam ASEAN Coast Guard Forum yang pertama digagas di tahun 2022 tersebut, yakni Kamboja, Malaysia, Myanmar, Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam; sementara Laos dan Brunei Darussalam berhalangan hadir.
Badan Penegak Maritim Malaysia Admiral Maritime Dato' Mohd Zubil bin Mat Som mengapresiasi inisiatif Bakamla RI soal pembentukan forum tersebut.
"Kita tahu kita sedang banyak isu penyelarasan dan kejahatan lintas wilayah, tidak ada yang bisa kerja sendiri-sendiri untuk menangani isu ini. Kita harus kerja sama, berbagi informasi, dan semuanya. Jadi, kami ingin menyampaikan bahwa Malaysia mendukung inisiatif ini," ujar Mohd Zubil.
Zubil juga setuju dengan saran bahwa Indonesia akan menjadi ketua pada ASEAN Coast Guard Forum 2023, yang bertepatan dengan keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN.(jef)