Jurnalmaritim.id | Badan Keamanan Laut (Bakamla) menggelar program kerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) atau Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kejahatan.
Program tersebut merupakan latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) Internasional.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan latihan Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) Internasional merupakan salah satu upaya mengantisipasi berbagai bentuk kejahatan maritim.
"Ancaman kejahatan maritim yang semakin kompleks sebagai dampak perkembangan teknologi dan globalisasi hanya bisa dihadapi dengan profesionalisme sumber daya manusia," kata dia melalui keterangannya, Sabtu (25/6).
Jenderal bintang tiga itu menilai tak ada cara lain selain meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks tersebut.
Baca Juga:
Kepala Zona Bakamla Tengah Laksanakan Courtesy Call ke Mapolda Sulsel
Aan menilai Tim VBSS juga harus meningkatkan kapasitas.
"Tujuannya, mengantisipasi tindak pelanggaran hukum di atas atau lewat kapal," ujar dia.
Latihan VBSS akan diselenggarakan selama delapan tahap yang rencananya diikuti tujuh peserta perwakilan dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan Bangladesh.