“Besaran investasi untuk proyek tambang seng dan timah hitam saat ini masih dikaji lebih lanjut untuk angka finalnya,” tutur Herwin.
Sedikit informasi, mengutip laporan keuangan interim perusahaan, BRMS membukukan pendapatan US$ 6,12 juta di semester pertama tahun ini, naik 140,06% dibanding realisasi pendapatan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$ 2,55 juta.
Baca Juga:
300 Siswa SD dan SMP Ikuti Lomba English For Dairi
Dari hasil pendapatan itu, BRMS mengantongi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 4,42 juta di semester I 2021, tumbuh 356,36% dibanding realisasi semester I 2020 yang sebesar US$ 969.707. [dny]