Forjasida.id | PT Brantas Abipraya (Persero) dipercaya melaksanakan dua paket pekerjaan, yaitu Penanganan Darurat Pembersihan badan Jalan dan Jembatan Sementara; serta Rekonstruksi Jalan Nasional Link.062 Bts Kabupaten Malang – Bts Kabupaten Lumajang.
Hal itu sebagai upaya memulihkan perekonomian masyarakat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang konstruksi,
Baca Juga:
Dorong Pariwisata Bali, Proyek Pembangunan Taman Segara Kerthi Dikebut
“Ini adalah bukti komitmen Brantas Abipraya sebagai BUMN yang selalu hadir untuk Negeri, kali ini melalui pembangunan kembali Jalan Nasional yang rusak di Lumajang setelah terdampak erupsi Gunung Semeru,” ujar Ince Suil Febryan Maula, General Manager Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya.
Ditambahkannya, adapun pembangunan jembatan gantung sepanjang 120 meter yang mulai dikerjakan pada 6 Desember 2021 ini telah rampung pada April 2022. Sedangkan untuk rekonstruksi Jalan Nasional sepanjang 5,50 kilometer mulai dikerjakan pada 6 Desember 2021 dan tuntas pada 31 Agustus 2022.
Tak hanya itu, aksi tanggap darurat lainnya juga telah diselesaikan oleh BUMN yang dikenal unggul dalam pembangunan infrastruktur air khususnya bendungan.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
Diantaranya adalah pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Brantas Abipraya telah berhasil merampungkan 1.110 unit rumah dari total 1.951 unit yang dibangun untuk masyarakat korban erupsi semeru.
BUMN ini juga memastikan hunian ini memiliki standar yang baik dengan luas bangunan 6x6 meter dan menggunakan panel RISHA agar tahan gempa.
Sebagai tambahan informasi, erupsi Gunung Semeru tahun 2021 lalu ini mengakibatkan banyaknya tempat tinggal warga, kendaraan yang tertimbun abu vulkanik, sehingga banyak warga yang mengungsi dan menjadi korban jiwa.