Antara lain mulai dari perbaikan layanan kesehatan, penurunan angka stunting, reformasi pendidikan yang tersambung dengan kebutuhan dunia industri dan juga revitalisasi pelatihan vokasional yang emmberikan upskilling, reskilling tenaga kerja kita utk lebih produktif dan kompetetitif.
Kemudian, dalam menciptaan nilai tambah barang pemerintah melakukan hilirisasi industri tambang hingga hilirisasi di sektor pertanian.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Kita tidak ingin menjadi negara dengan pengkspor bahan mentah yang nilai tambahnya justru dinikmati negara lain. Pemerintah telah membuktikan bahwa dengan hilirisasi maka akan tercipta lapangan kerja baru yang makin banyak dan nilai tambahnya akan berdampak untuk industri nasional kita," ungkap Jokowi.
"Penguatan nilai tambah juga kita lakukan dalam transformasi ekonomi digital dan transformasi energi. Ekonomi digital memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. 8,4 juta UMKM kita telah kita dorong naik kelas masuk ke platform digital dan jumlahnya akan terus bertambah," lanjutnya.
Selain itu, saat ini Indonesiasedang bergerak untuk transformasi energi, dari fosil ke energi terbarukan dengan memantapkan geothermal, angin, solar panel, bio fuel, arus bawah laut dan tenaga hydro.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah utk menggerakan ekonomi hijau yang akan berkontribusi pada penyelesaian persoalan lingkungan di tingkat global.
"Komitmen transisi energi dan transformasi digital ini akan kita angkat dalam presidensi Indonesia di G20 di tahun 2022. Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai acara berskala internasional ini," kata Jokowi.
"Tahun 2022 saat mata dunia tertuju pada Indonesia, pers punya tugas besar utk mensukseskan agenda-agenda penting tersebut. Memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan berharga yang kita miliki dengan mengabarkan kabar baik dan kabar kebaikan," tambahnya. [jat]