Berkatnews.id | Presiden Joko Widodo menyebutkan, kebebasan pers merupakan pilar penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Menurutnya, masukan dari pers sangat penting untuk perbaikan kinerja pemerintah.
"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia. Kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam Undang-undang. Kritik, masukan, dan dukungan dari insan pers sangat, sangat, sangat penting," ujar Jokowi dalam pidatonya untuk Hari Pers Nasional 2022 yang disampaikan secara virtual dari Istana Bogor pada Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Mengingatkan jika ada yang kurang, yang perlu diperbaiki, mendorong yang masih lamban, dan juga mengapresiasi yang sudah berjalan dengan baik. Agar seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan desa bekerja dalam frekuensi yang sama, visi yang sama untuk negara kita, untuk Indonesia maju," tegasnya.
Jokowi mengakui, kerja besar transformasi Indonesia kini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karenanya dia menyatakan pemerintah selalu terbuka menerima masukan dari insan pers.
"Agar langkah-langkah besar betul-betul bisa tereksekusi dan dijalankan di lapangan sehingga membawa perubahan dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indoensia," tutur Jokowi.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Lebih lanjut kepala negara menjelaskan, pemerintah saat ini terus bekerja keras untuk mengawal beberapa transformasi besar. Transformasi yang dilakukan bersifat struktural dan bertujuan agar Indonesia semakin kompetetitif untuk menghadapi era hiper-kompetisi.
"Transformasi besar itu dibutuhkan untuk mencipatkan kesempatan kerja yang seluas-luasnya dan peningkatan nilai tambah. Ini sangat penting sehingga memberikan dampak yang signifikan pada penurunan angka kemiskinan, ketimpangan dan juga menyerap pengangguran yang ada," jelas Jokowi.
Dalam rangka transformasi itu pemerintah melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan SDM.
Antara lain mulai dari perbaikan layanan kesehatan, penurunan angka stunting, reformasi pendidikan yang tersambung dengan kebutuhan dunia industri dan juga revitalisasi pelatihan vokasional yang emmberikan upskilling, reskilling tenaga kerja kita utk lebih produktif dan kompetetitif.
Kemudian, dalam menciptaan nilai tambah barang pemerintah melakukan hilirisasi industri tambang hingga hilirisasi di sektor pertanian.
"Kita tidak ingin menjadi negara dengan pengkspor bahan mentah yang nilai tambahnya justru dinikmati negara lain. Pemerintah telah membuktikan bahwa dengan hilirisasi maka akan tercipta lapangan kerja baru yang makin banyak dan nilai tambahnya akan berdampak untuk industri nasional kita," ungkap Jokowi.
"Penguatan nilai tambah juga kita lakukan dalam transformasi ekonomi digital dan transformasi energi. Ekonomi digital memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. 8,4 juta UMKM kita telah kita dorong naik kelas masuk ke platform digital dan jumlahnya akan terus bertambah," lanjutnya.
Selain itu, saat ini Indonesiasedang bergerak untuk transformasi energi, dari fosil ke energi terbarukan dengan memantapkan geothermal, angin, solar panel, bio fuel, arus bawah laut dan tenaga hydro.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah utk menggerakan ekonomi hijau yang akan berkontribusi pada penyelesaian persoalan lingkungan di tingkat global.
"Komitmen transisi energi dan transformasi digital ini akan kita angkat dalam presidensi Indonesia di G20 di tahun 2022. Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai acara berskala internasional ini," kata Jokowi.
"Tahun 2022 saat mata dunia tertuju pada Indonesia, pers punya tugas besar utk mensukseskan agenda-agenda penting tersebut. Memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan berharga yang kita miliki dengan mengabarkan kabar baik dan kabar kebaikan," tambahnya. [jat]