Dia melanjutkan, perkembangan pasar saham juga terus menunjukan tren positif. Transaksi yang mencapai Rp448 miliar selama kuartal pertama 2022 menunjukkan minat masyarakat cukup tinggi.
Pada sisi lain, hal ini menunjukkan edukasi OJK dan stakeholder terkait menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal sudah memperlihatkan keberhasilan.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Dorong Kolaborasi Kemenkeu-OJK untuk Memajukan Indonesia
"Salah satunya, berbagai kemudahan dalam berinvestasi di pasar modal menarik masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal seperti dengan modal 100 ribu orang bisa berinvestasi di pasar modal," dia mengatakan.
Maulana juga berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati ketika sudah melihat pasar modal sebagai alternatif pendanaan. Biasanya untuk akses permodalan, masyarakat mengandalkan perbankan.
Namun, saat ini bisa melalui pasar modal seperti produk securities crowdfunding, di mana UMKM yang membutuhkan dana bisa mendapatkan akses permodalan lewat pasar modal.
Baca Juga:
OJK Lampung Catat Penyaluran Kredit UMKM Kuartal III-2024 Meningkat 14,42%
"Untuk perbedaan antar pasar modal dan Forex dan aplikasi sejenis, sangat jelas. Kalau pasar modal itu kewenangannya di OJK, sedangkan forex di Bapebti (Badan pengawas perdagangan dan komoditi)," jelasnya.
Dia menegaskan, masyarakat mesti memilah sebelum berinvestasi. Pihak OJK meminta, konsumen harus memastikan perusahaan yang menawarkan investasi pasar saham di Sulawesi Tenggara terdaftar pada otoritas berwenang. [jat]